Saran fotografi makro untuk pemula: cara memulai
Fotografi makro mengungkapkan dunia tekstur, bentuk, dan pola yang tersembunyi yang sering kali luput dari perhatian. Jika Anda baru mengenal genre ini, panduan kami mengenai apa itu fotografi makro dan cara kerjanya adalah tempat yang tepat untuk memulai. Berdasarkan hal tersebut, empat fotografer profesional-BrunoMilitelli, Ignacio Yúfera, Alberto Ghizzi Panizza dan Sophie Thouvenin-berbagikiat-kiat yang mudah dipahami oleh para pemula mengenai fokus, pencahayaan, komposisi, dan pola pikir kreatif yang akan membantu Anda mengabadikan foto close-up yang memukau.
1. Hormati subjek Anda
Kesejahteraan subjek Anda selalu diutamakan. Hal ini khususnya penting apabila bekerja dengan hewan seperti serangga, amfibi, atau reptil. "Kesejahteraan hewan selalu menjadi yang utama," kata fotografer margasatwa Ignacio Yúfera kepada kami.
Ignacio sering berkolaborasi dengan ahli biologi lapangan untuk memahami kebutuhan subjeknya. Dia menekankan pentingnya menjaga jarak dan tidak pernah memegang makhluk hidup. "Katak kecil dan amfibi lainnya akan segera menunjukkan tanda-tanda kesusahan jika terlalu padat atau salah penanganan," jelas Ignacio. "Mereka mungkin kecil, tapi mereka layak mendapatkan penghormatan yang sama seperti burung dan mamalia. Seekor katak yang takut atau stres akan terlihat sangat berbeda dengan katak yang waspada, sehat, dan percaya diri."
Memanipulasi spesies atau mengganggu habitat adalah tindakan yang tidak etis dan hanya akan merugikan fotografi Anda dalam jangka panjang. Bersabarlah, dan biarkan hewan mendekati Anda pada waktunya sendiri.
2. Mulailah dengan perlengkapan sederhana
Saat memulai, memang sangat menggoda untuk membeli banyak peralatan baru. Tetapi Ignacio menyarankan para pemula untuk tetap sederhana. "Jangan membebani diri Anda dengan peralatan dan gadget yang baru," saran Ignacio, setelah mengungkapkan bahwa sebagian foto terbaiknya dibuat dengan peralatan portabel yang terjangkau. Meskipun lensa makro khusus sangat ideal, namun tabung ekstensi atau cincin pembalik dengan lensa prima 50mm juga dapat membantu Anda memulai dengan anggaran terbatas.
3. Mulailah dengan subjek yang lebih besar
Memulai dengan subjek yang lebih besar dan tidak bergerak, membuat fotografi makro menjadi lebih mudah. "Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan oleh para fotografer adalah ingin langsung terjun memotret makro pada pembesaran yang sangat tinggi," kata fotografer Alberto Ghizzi Panizza kepada kami. "Semakin Anda memperbesar, maka akan semakin rumit."
Alberto merekomendasikan pemotretan dalam mode prioritas aperture, bekerja dengan subjek yang lebih besar, dan berlatih dengan objek diam sebelum beralih ke objek bergerak.
4. Menguasai fokus manual
Salah satu tantangan terbesar bagi pemula dalam fotografi makro adalah mencapai fokus yang tajam. Pada pembesaran tinggi, bahkan gerakan sekecil apa pun atau kesalahan perhitungan, bisa membuat subjek Anda keluar dari fokus. Fotografer yang berbasis di São Paulo, Bruno Militelli menekankan pentingnya beralih dari fokus otomatis ketika memotret secara close-up:
"Apabila menggunakan fokus otomatis, biasanya kamera Anda memfokuskan pada sesuatu selain subjek, karena sistem tidak dapat mengatasi pembesaran tinggi yang diperlukan gambar makro. Jadi, mempelajari cara menggunakan fokus manual pada lensa Anda akan menghasilkan presisi yang jauh lebih baik," kata Bruno kepada kami. "Selain itu, cari tahu apakah kamera Anda memiliki alat bantu pemuncakan fokus. Alat bantu fokus elektronik ini menunjukkan secara real-time, di mana tepatnya fokus kamera Anda pada subjek, menyorot bagian tepi yang berada dalam fokus dan memastikan Anda tidak akan pernah melewatkan gambar karena masalah fokus."
Dengan mengandalkan fokus manual, dan menggunakan alat bantu, seperti focus peaking jika tersedia, Anda akan memiliki kontrol yang jauh lebih besar atas ketajaman bidikan makro Anda.
5. Menstabilkan bidikan Anda
Stabilitas sangat penting dalam fotografi makro, di mana getaran terkecil pun diperbesar. Apabila bekerja dengan depth of field yang dangkal, Anda sering kali harus melakukan stop down aperture (f/16 atau lebih kecil pada kamera full-frame). Hal ini biasanya memerlukan kecepatan rana yang lebih lambat, sehingga pengaturan Anda lebih rentan terhadap pergerakan. Di situlah tripod dan pelepas rana jarak jauh menjadi sangat penting.
"Selain tripod dan pelepasan rana jarak jauh, saya lebih suka menggunakan rana elektronik, karena pergerakan rana mekanis akan mengurangi sebagian ketajamannya," jelas Bruno. "Kemudian, saya akan menutup aperture, tetapi tidak akan menutupnya terlalu jauh, karena hal itu akan menyebabkan difraksi, dan Anda akan kehilangan ketajaman di sekeliling tepi gambar."
Jika Anda memotret di luar ruangan, sebaiknya juga memilih hari yang tenang, tanpa banyak angin atau semilir angin-kondisi alami yang bisa membuat perbedaan besar pada ketajaman gambar.
6. Gunakan cahaya yang tepat
Cara lain untuk mengimbangi aperture sempit dalam fotografi makro yaitu, menambahkan lebih banyak cahaya. Namun demikian, sebelum bereksperimen, harap diingat, bahwa sebagian makhluk hidup peka terhadap cahaya-khususnya pada malam hari-dan tidak semua makhluk hidup dapat difoto secara aman dengan lampu kilat. Ketika bekerja dengan serangga atau hewan, lakukan penelitian, konsultasikan dengan para ahli, dan selalu prioritaskan kesejahteraan subjek.
Jika Anda memotret benda mati, Anda memiliki lebih banyak kebebasan untuk bereksperimen. Lampu kilat di luar kamera, sering kali merupakan opsi yang paling ampuh. Di lapangan, Ignacio lebih memilih lampu kilat Olympus FL 900R yang ringan atau lampu kilat Godox V860 II dengan pemancar Godox X-Pro. Ia selalu menggunakan diffuser dan terus bereksperimen dengan pengaturan yang berbeda-beda.
Untuk solusi yang lebih terjangkau, sumber cahaya kontinu juga bisa bekerja dengan baik. Ignacio terkadang menggunakan Lume Cube, sementara Bruno mengandalkan panel LED Aputure yang ringkas namun bertenaga dengan temperatur warna yang bisa disesuaikan. Dan tentu saja, tergantung pada subjek dan pengaturan Anda, cahaya matahari yang cerah dan alami, terkadang merupakan semua yang Anda butuhkan.
7. Melembutkan dan menyebarkan cahaya
Difusi adalah kunci dalam fotografi makro, membantu memperhalus bayangan dan menonjolkan detail. Alberto merekomendasikan agar pengaturan Anda tetap sederhana.
"Alih-alih panel yang besar, saya menggunakan karton putih atau potongan polistiren," katanya. "Bahkan, potongan sepuluh sentimeter pun pada umumnya sudah lebih dari cukup untuk menyinari subjek makro yang kecil secara tepat. Dalam makro, seperti dalam fotografi pada umumnya, menyinari subjek secara tepat dengan cahaya yang menyebar, merupakan salah satu aspek terpenting untuk menegaskan warna, kedalaman, dan detail."
Dengan menyebarkan cahaya Anda-baik dengan softbox profesional atau opsi DIY-Anda dapat menghasilkan gambar yang lebih seimbang dan terlihat alami dengan warna yang lebih kaya dan kedalaman.
8. Pikirkan tentang komposisi
Setelah Anda menguasai fokus dan pencahayaan, komposisi menjadi langkah berikutnya dalam menciptakan foto makro yang lebih kuat. Pembingkaian dan perspektif dapat mengubah foto close-up sederhana menjadi sesuatu yang jauh lebih menarik.
"Komposisi sering kali menjadi hal yang membedakan foto makro yang bagus dengan foto yang spektakuler," kata Bruno. "Tujuan fotografi makro tidak hanya untuk menangkap objek kecil dan detail, tetapi juga untuk menciptakan gambar yang menyenangkan secara estetika. Mempelajari aturan komposisi akan membantu Anda berpikir di luar kebiasaan dan menciptakan gambar terbaik dengan apa pun yang Anda miliki pada saat itu. Saya sering menggunakan bentuk, warna dan pola abstrak untuk mengubah objek sehari-hari menjadi sesuatu yang lain."
Dengan bereksperimen dengan garis, pola, dan sudut, Anda bisa meningkatkan kualitas gambar Anda dan memberikan kualitas yang lebih artistik dan disengaja.
9. Mencoba mode tampilan langsung
"Untuk sebagian besar kamera, saya juga menyarankan untuk menggunakan mode ’live view’ agar dapat melihat gambar Anda dengan lebih baik sebelum memotret," saran Alberto.
Live view membantu Anda melihat pratinjau, bagaimana aperture dan pencahayaan memengaruhi bidikan, sekaligus memberi Anda kontrol yang lebih tepat atas fokus.
10. Bereksperimen dengan sudut
"Menemukan sudut yang tepat sama mendasarnya dengan menemukan pencahayaan yang tepat atau kedalaman ruang yang tepat," kata Alberto. "Alih-alih merasa puas dengan bidikan pertama Anda yang bagus dan menyebutnya sebagai bidikan pertama, bereksperimenlah dengan sudut dan jenis cahaya yang berbeda, dari cahaya langsung, cahaya samping hingga cahaya latar. Tergantung pada arah cahaya dan sudut pandang Anda, subjek Anda bisa saja berkurang atau tampak hidup. Hampir semua bidikan makro saya merupakan hasil uji-coba yang tak terhitung banyaknya, dan sering kali tidak berhasil. Teruslah mencoba hal-hal baru."
Menjelajahi perspektif yang berbeda adalah bagian dari apa yang membuat fotografi makro begitu bermanfaat.
11. Luangkan waktu Anda
Fotografi makro menghargai kesabaran dan kehadiran. "Kesalahan paling umum yang saya perhatikan adalah ketika fotografer memotret terlalu cepat," kata fotografer yang tinggal di Paris, Sophie Thouvenin kepada kami. "Saran terbaik yang bisa saya berikan adalah luangkan waktu Anda. Luangkan waktu Anda untuk menyiapkan kamera, menyempurnakan depth of field, dan perhatikan bagaimana cahaya bersinar. Jika Anda memperlambat, fotografi makro bisa menjadi pengalaman yang ajaib dan meditatif."
Meluangkan waktu untuk berhenti sejenak dan memperhatikan detail dapat membuat fotografi Anda terasa lebih penuh perhatian, serta meningkatkan hasil fotografi Anda.
12. Bereksperimen dan berkreasi
Setelah Anda merasa yakin dengan dasar-dasarnya, jangan takut untuk bereksperimen. "Saya tidak tahu ada ’aturan’ apa pun dalam hal fotografi makro," kata Sophie kepada kami. "Membuat foto yang bagus itu mudah. Membuat foto yang penuh perasaan adalah cerita yang berbeda. Saya melihat fotografi makro sebagai cara untuk melarikan diri dari kenyataan dan mengekspresikan diri saya. Saya menikmati setiap langkahnya, termasuk kecelakaan yang terjadi. Lagi pula, kecelakaan memberi kita kesempatan untuk belajar, dan kecelakaan juga bisa menghasilkan gambar kreatif yang tidak pernah Anda duga sebelumnya."
Pendekatan Sophie adalah bukti bahwa kreativitas sama pentingnya dengan teknik. Dengan bereksperimen dengan cahaya, bukaan diafragma, dan perspektif, Anda bisa membuat foto makro Anda menjadi foto Anda yang unik.
Kesimpulan: Memulai perjalanan fotografi makro Anda
Fotografi makro bisa jadi menantang pada awalnya, tetapi juga sangat bermanfaat. Dengan memulai dari yang sederhana, menghormati subjek Anda, dan mempraktikkan teknik-teknik seperti menguasai fokus, menjaga stabilitas, mengendalikan cahaya, dan menyempurnakan komposisi, secara bertahap Anda akan membangun keterampilan dan rasa percaya diri. Kesabaran adalah kuncinya-luangkan waktu Anda, bereksperimen, dan nikmati prosesnya. Dalam fotografi makro, sering kali detail terkecillah yang menghasilkan hasil yang paling berkesan.
Tentang kontributor
Feature Shoot menampilkan karya fotografer yang sedang naik daun dan yang sudah mapan di seluruh dunia, dengan menyoroti mereka yang mentransformasi media melalui proyek-proyek yang menarik dan mutakhir, disertai kontribusi dari para penulis dari seluruh dunia.
Buat bersama.
Dukungan kreatif untuk orang yang menggeluti bidang ini. Langsung di kotak masuk Anda.
Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju untuk menerima pembaruan dari Affinity. Lihat Kebijakan Privasi kami untuk info lebih lanjut.